Sunday, June 17, 2012

Terjah Dunia Esok

masih dipandang asing untuk ketemu,
mulut ini terkunci lagi, terbisu lagi,
dek buat sebuah cerita pertama tak punya sudahnya,
dan aku tangis lagi buat aku lari,
lari ke arah dalaman seni ku,
di mana kaki ku tak punya tapak untuk aku lintasi lagi,
yang terasing itulah pembuat diam,
haruskan pencerca dijadikan bahan tawa?
atau sang pendusta terus diidola?
rahmat tak punya bisa, ianya ada kalau masih pnya,
tapi yang jelas perdamaian itu lebih sadis dari sebuah,
rasanya jalan yang aku amati itu harus dihenti di sini ,
ragu bosan dengan satu tak membezakan apa apa,
mengelum kesah memendam rahsia,
peluk erat janji taat tak beri bisa,
sepi yang sedang berbicara,
kadangnya lebih indah dari buku yg dibaca.
aku terdiam di kota suram ini lagi,
tak beri basi lagikan pula erti.
cukuplah aku berdiri lagi di kota singgah,
panah dikala bawak dek suram seni,
diterjus kau kata sepi, dicincang tak bawak mati.
aku takperlu tunggu kau hadir malam, kerna sia-sianya,
jelas bawak aku ketepi lagi.
aku esok atau lusa atau bila, aku masih disini.
















P/S : PERLU SAMPAI MACAM INI KAH UNTUK PUNYA RASA SIMPATI?

5:12am